Senin, 16 Agustus 2010

TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT YANG TELAH MENGENAL TULISAN

1. PENGARUH TULISAN DAN KARYA LONTAR
Sejak masyarakat Indonesia mengenal tulisan (memasuki jaman sejarah ) sebenarnya tradisi sejarah pada masyarakat Indonesia telah terbentuk melalui berbagai prasasti yang ada . perkembangannya kemudian di perluas dengan kemampuan masyarakat dalam berkomunikasi dan perkembangan bahasa di Indonesia . bahkan kemudian muncul golongan masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menulis berbagai karya sastra . naskah naskah karya sastra kuno tersebut di tulis pada daun lontar sehingga lebih dikenal dengan istilah kitab lontar .
Contoh prasasti di beberapa daerah di Indonesia : prasasti kutai berbahasa sansakerta dan tulisan palawa (dari kerajaan kutai ) , prasasti dari kerajaan trauma yang berbahasa sansakerta dan tulisan pallawa , prasasti dari kerajaan sriwijaya pada umumnya memaki bahasa melayu dan tulisan sansakerta , prasasti dari mataram kuno pada umumnya ditulis dengan huruf pallawa bahasa sansakerta tetapi telah mulai ada tulisan dan bahasa jawa kuno
Selain tulisan dan bahasa tradisi sejarah di Indonesia dipengaruhi pula oleh perkembangan karya sastra , contohnya kitab ramayana dan mahabarata yang berasal dari India di ubah dalam bahasa jawa kuno ( dari jaman mataram kuno) . kitab arjuna wiwaha karya mpu kanwa , samaradhahana karya mpu dharmaja ,hariwangsa, gatotkacasraya karya mpu panuluh , bharatayudha karya mpu sedah dan mpu panuluh (dari jaman kediri). Kitab Negara kertagama karya mpu prapanca , sutasoma ,arjuna wijaya karya mpu tantular , kutaramanawa karya gajah mada , pararaton , sundayana (dari jaman majapahit)
2. TRADISI SEJARAH DALAM LINGKUNGAN ISTANA
Pada umumnya tradisi sejarah di Indonesia berada dalam lingkungan keraton (istana sentries) dimana hasilnya dikenal dengansejarah tradisional (historiografi tradisional) .Dalam lingkungan keraton terdapat orang yang ahli menuliskan tradisi sejarah disebut pujangga. Para pujangga menuliskan silsilah keluarga raja, kebijaksanaan raja , hukum maupun karya sastra . untuk memperkuat tulisannya biasanya para pujangga menggunakan mitos dan legenda dalam tradisi sejarahnya , sehingga tokoh raja dalam tulisannya akan mendapatkan pulung (charisma) yang di wariskan penguasa sebelumnya
Contoh karya historiografi tradisional : kitab paraton , sundayana, pustaka wangsakerta , carita parahiyangan , babad tana jawi , babad cirebon , sejarah melayu , kronik wajo , kronik kutai , Negara kertagama , sutasoma dll.
TRADISI SEJARAH LOKAL
Selain tradisi sejarah dalam lingkungan istana , tradisi sejarah berkembang pula beberapa daerah , wilayah (local) tertentu . sejarah local dapat di artikan sebagai sejarah dari kelompok masyarakat yang berbeda dalam daerah dan geografis tertentu , walaupun sebenarnya sulit untuk menentukan batas-batas geografisnya . contoh sejarah local adalah buku pemberontakan petani banten 1888 karangan sartono kartodirdjo , sejarah jawa barat dll.
PERKEMBANGAN PENULISAN SEJARAH DI INDONESIA
Historiografi adalah tahap akhir dari metode penelitian sejarah , yang dituliskan dalam sejarah merupakan cara untuk mengetahui dan memahami jejak masa lampau manusia . perkembangan penulisan sejarah di Indonesia terbagi atas tiga corak yaitu : tradisional, colonial , nasional .
Ketiga historiografi tersebut tidak didasari oleh pendekatan ilmiah , tetapi hanya untuk legitimasi penguasa dan kekuasaan , bersifat politis dan berisi pembenaran terhadap identitas dan menunjukan kejayaan dari penguasa
HISTORIOGRAFI TRADISIONAL
Dalam historiografi tradisional , penulisannya tidak bertujuan untuk mengungkap fakta dan kebenaran sejarah . historiografi tradisional di dominasi oleh lingkungan keraton . para raja mempunyai kepentingan untuk melegitimasi kekuasaan dan mewariskannya kepada generasi berikutnya .
Historiografi tradisional bersifat ento sentries (kedaerahan) , istana sentries (lingkungan keraton) dan magis religius (dilandasi unsure magis dan kepercayaan) , makanya hasil historiografi tradisional selain dalam bentuk sejarah ada pula dalam bentuk sastra , babad, kronik, dll.
Dalam historiografi tradisional tokoh sejarahnya sering dihubungkan dengan tokoh popular jaman dahulu bahkan dengan tokoh yang ada dalam mitos maupun legenda . hal ini di maksudkan untuk mengukuhkan dan melegitimasi kekuasaan , identitas dari tokoh tersebut serta untuk mendapatkan pulung (charisma) yang diwariskan dari tokoh-tokoh sebelumnya .
Contoh dalam kitab negarakertagama , ken arok (raja singosari pertama ) di anggap sebagai anak dewa brahma dan titisan dewa winu , dalam babad tanah jawi di sebutkan bahwa raja mataram islam pertama merupakan keturunan dari para nabi , tokoh wayang dalam Mahabharata , iskandar agung dari Macedonia , raja-raja jawa bahkan punya hubungan dengan nyai roro kidul penguasa pantai selatan
HISTORIOGRAFI KOLONIAL
Historiografi colonial tentunya tidak lepas dari kepentingan penguasa colonial dalam melanggengkan imperialismenya di Indonesia . kepentingan itu termasuk interpretasi mereka terhadap fakta sejarah. Contohnya: berbagai perlawanan yang terjadi pada masa colonial seperti perang aceh , dipenogoro, padri dll. Dalam pandangan historiografi colonial dianggap sebagai tindakan ekstrimis , pemberontakan yang harus di tumpas karena di anggap mengganggu setabilitas pemerintahan .sedangkan menurut sejarah nasional dianggap sebagai pejuang dan pahlawan yang bertujuan mengusir colonial
Dalam historiografi colonial yang bersifat neerlando sentries , VOC merupakan pemersatu , demikian juga dengan kemerdekaan Indonesia , yang menurut versi belanda adalah 27 desember 1949 melalui penyerahan kedaulatan sebagai realisasi dari KMB , sedangkan bangsa Indonesia mengakui kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945
HISTORIOGRAFI NASIONAL
Perkembangan historiografi Indonesia (nasional) pertama kali muncul justru pada saat kondisi di dominasi historiografi colonial . momentum tersebut muncul ketika pada 1913 , Husein Djayadiningrat menerbitkan buku hasil desertasinya yang berjudul tinjauan kritis sejarah banten . buku tersebut bahkan memenuhi criteria sebagai sejarah modern (ilmiah ) karena memuat uraian dari berbagai aspek(politik, social, ekonomi, dan fisiologi)
Upaya perintisan historiografi nasional (penulisan sejarah nasioanl ) muncul kembali setelah memasuki jaman kemerdekaan . hal itu dirasa perlu karena penulisan sejarah yang ada adalah warisan colonial yng bersifat neerlando sentries , dimana Indonesia di lihat dari sudut pandang dan kepentingan colonial belanda .
Sebagai Negara yang baru merdeka mutlak di perlukan sebuah historiografi nasional sebagai identitas yang akan menunjukan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Pemerintah yang baru terbentuk juga menghendaki legitimasi kekuasaan bukan hanya dari rakyat , yang lebih penting adalah pengakuan internasional terhadap keberadaan bangsa dan Negara Indonesia yng merdeka .
Seminar sejarah nasional di yogjakarta 1957 , menjadi titik tolak kebangkiatan historiografiu nasional .hal yang paling penting dari seminar tersebut adalah : pencarian identitas nasional , rekontruksi penulisan sejarah nasional dari colonial sentries menjadi Indonesia sentries sehingga sejarah nasional dapat menjadi alat pemersatu bangsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jelas, singkat,dan padat
tulis kekurangan and kelebihan my blogger